Saturday 10 October 2020

28 Tips Menjual Diri dan Merebut Perhatian Atasan

Bekerja di kantor, pasti ada struktur organisasi. Dari dewan direksi, manajer, superveser, akuntan, marketing dan kita sebut mereka semua adalah karyawan sebuah perusahaan. Persaingan antar karyawan dalam merebut perhatian atasan beragam, setiap cara yang digunakan pasti berbeda dari karyawan satu dengan karyawan lainnya.

8 Tips Jika anda seorang karyawan biasa
#1. Membiasakan diri datang ke kantor lebih pagi
Karyawan yang membiasakan diri datang ke kantor lebih pagi dari jam datang karyawan lainnya pastilah akan mendapat nilai plis di mata atasan. Sebaliknya, karyawan yang sering datang terlambat dengan alasan macam-macam pastilah akan mendapatkan nilai merah di mata atasan.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda membiasakan diri datang ke kantor lebih pagi supaya keinginan Anda untuk menjual diri dalam merebut hati atasan dapat tercapai.

#2, Loyal terhadap perusahaan
Jika Anda sebagai karyawan ingin bisa menjual diri dan merebut hati atasan, maka bersikaplah loyal terhadap perusahaan. Caranya cukup dengan menunjukan bahwa Anda peduli terhadap kemajuan perusahaan. Jika sedang ada rapat atau meeting, usahakan diri Anda untuk selalu aktif berpendapat.
Jangan hanya pasif menunggu perintah untuk mengeluarkan ide. Karena dengan begitu, atasan akan menganggap bahwa Anda adalah seorang karyawan yang loyal pada perusahaan.

#3. Senantiasa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
Anda harus selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sangat penting, karena itu akan mempengaruhi produktifitas perusahaan. Jadi, jangan Anda pernah telat menyelesaikan pekerjaan. Berusahalah untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan.

#4. Berani mengutarakan ide atau pendapat
Berani mengutarakan suatu ide atau pendapat merupakan salah satu cara untuk merebut hati atasan, karena itu, Anda juga harus melakukan hal ini setelah melakukan dua hal yang dijelaskan sebelumnya. Jangan pernah takut apabila ide atau pendapat Anda tidak didengar oleh atasan. Karena dengan begitu, Anda justru telah menabung nilai plus di mata atasan.

Memang, jika Anda adalah karyawan yang masih baru dan belum terlalu berpengalaman, banyak pihak yang memandang Anda sebelah mata. Namun, jangan jadikan hal tersebut sebagai hambatan untuk berani mengutarakan ide atau pendapat.

#5. Kreatif dan Inovatif
Meskipun bekerja sebagai karyawan, tetapi Anda juga harus menunjukan bahwa Anda adalah karyawan yang kreatif dan inovatif. Kreatif yang dimaksud disini adalah mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan kerja. Sementara, inovatif yang dimaksud adalah mampu menciptakan ide-ide segar yang berguna untuk kemajuan perusahaan.

#6. Dapat diajak bekerja sama
Layaknya karyawan pada umumnya, Anda juga harus dapat diajak bekerja sama dengan karyawan lainnya. Ketika bekerja sama, akan timbul persaingan yang sengit antara Anda dengan rekan kerja Anda yang lain. Namun, jangan jadikan persangan tersebut sebagai beban yang dapat menghambat tujuan Anda. Sebaliknya, jadikan persaingan tersebut sebagai motivasi yang dapat membantu Anda untuk mempromosikan diri dan merebut hati atasan.

#7. Memiliki motivasi belajar yang tinggi
Sebagai seorang karyawan yang ingin merebut hati atasan, Anda juga harus memiliki motivasi belajar yang tinggi. Tujuanya adalah untuk menambah pengetahuan Anda agar mampu memberikan sumbangsih bagi perusahaan.
Lebih dari itu, hal ini untuk membuat Anda merasa tidak nyaman dengan posisi kerja sebagai karyawan, sehingga Anda memiliki etos kerja yang tinggi untuk bisa naik jabatan.

#8. Jujur dalam bekerja
Perlu diingat-ingat di sini bahwa kejujuran adalah modal awal bagi seorang karyawan untuk bisa menjual diri dalam merebut hati atasan.
Oleh karena itu, di manapun Anda bekerja, Anda harus jujur. Jangan pernah sekalipun Anda bertindak curang dan membohongi atasan. Karena, hal tersebut suatiu saat pasti akan terbongkar. Dan, sebagai akibatnya, Anda pasti akan dipecat dari pekerjaan Anda.

Itu adalah 8 tips untuk karyawan biasa, nah untuk selanjutnya kita akan mengulas jika Anda adalah seorang supervisor. Bagaimana seorang supervisor merebut dan mempromosikan diri pada atasannya. 

Berikut 7 Tips jika Anda adalah seorang supervisor.
#9. Memperbaiki kinerja sebagai supervisor
Jika Anda benar-benar ingin menjual diri merebut hati atasan, maka perbaikilah kinerja Anda sebagai seorang supervisor. Ada banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan, yang kesemuanya itu mencakup penyelesaian tugas-tugas Anda sebagai supervisor.

#10. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik
Seorang supervisor yang ingin bisa menjual diri dalam merebut hati atasan juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Terkait hal ini, ada baiknya Anda banyak mempelajari buku-buku tentang manajemen dan leadership yang baik agar Anda tahu bagaimana cara memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

Selain itu, Anda juga bisa mengikuti kelas pelatihan tentang leadership yang diadakan di kota Anda . Yakinlah bahwa usaha Anda untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang baik diterima positif oleh atasan, sehingga Anda berpeluang untuk dipromosikan naik jabatan.

#11. Menjadi teladan yang baik bagi anak buah
Selanjutnya, Anda harus menjadi teladan yang baik bagi anak buah Anda. Tidaklah etis jika ada supervisor yang tidak bisa memberikan teladan yang baik bagi anak buahnya. Karena bagaimanapun, sikap anak buah pasti mengikuti supervisornya.

Oleh karena itu, teladankanlah sikap sopan dan saling bekerja sama pada anak buah Anda. Selain itu, teladankanlah semangat kerja yang tinggi pada mereka. dengan begitu, tugas-tugas Anda sebagai supervisor pasti akan terlaksana dengan baik. Hasil kerja yang baik ini nantinya pasti akan menambah nilai Anda di mata atasan, sehingga keinginan Anda untuk merebut hati atasan dapat dengan mudah terwujud.

#12. Menyempurnakan kinerja sebagai supervisor
Selain menjadi teladan yang baik, Anda juga harus menyempurnakan kinerja Anda sebagai supervisor, jangan pernah menganggap bahwa anak buah Anda tidak terlalu berpengaruh terhadap keberhasilan Anda menjual diri dalam merebut hati atasan. Justru, kenyataannya adalah sebaliknya. Anak buah adalah yang membuat Anda bisa berhasil menjual diri dalam merebut hati atasan. Karena itu, Anda harus bersikap baik dan respek terhadap anak buah Anda.

Jangan bertindak sebaliknya. Karena, hal itu justru akan membuat anak buah Anda tidak menyukai dan bahkan membenci Anda. Akibatnya, mereka tidak mau kompak bekerja dengan Anda. Mereka juga malas bila terus-terusan harus menuruti perintah Anda.

#13. Memiliki inisiatif sebelum muncul masalah
Anda sebagai supervisor harus memiliki inisiatif sebelum muncul sebuah masalah. Inilah ciri supervisor cerdas. Persiapkan segala sesuatu dengan cermat agar tidak muncul masalah pada saat kegiatan terjadi.
Tugas supervisor adalah memastikan semuanya berjalan dengan lancar dan mampu menganalisis dengan tepat apa saja antisipasi jika terjadi masalah.

#14. Ulet dan tidak mudah menyerah
Anda juga harus ulet dan tidak mudah menyerah. Hal ini dikarenakan tugas Anda cukup berat sebab membawahi beberapa anak buah. Bayangkan jika Anda tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik, maka pastilah keinginan Anda untuk bisa menjual diri dan merebut hati atasan akan menjadi sia-sia. Jadi, sekali lagi Anda harus ulet dan tidak mudah menyerah.
Untuk poin 15-21 adalah untuk Anda yang berprofesi sebagai karyawan khusus Akuntan. Berikut 7 tips yang bisa Anda coba jika Anda adalah seorang akuntan.

#15. Mampu membuat laporan keuangan yang memuaskan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk bisa menjual diri dalam merebut hati atasan adalah Anda harus mampu membuat laporan keuangan yang memuaskan, mulai dari laporan laba rugi, laporan keuangan perubahan modal, laporan keuangan neraca, laporan keuangan arus kas, sampai catatan atas laporan keuangan.
Setidaknya, inilah yang harus Anda tonjolkan terus menerus di depan atasan Anda, sampai akhirnya keinginan Anda tercapai.

#16. Trampil membuat perencanaan pelaporan
Selanjutnya, Anda harus trampil membuat perencanaan pelaporan. Perencanaan pelaporan yang dimaksudkan di sini adalah rencana-rencana yang memang sengaja dibuat untuk melancarkan atau mempermudah dalam membuat laporan keuangan.
Dengan perencanaan pelaporan ini, Anda akan dapat menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu dan tidak telat, meskipun hanya satu hari.

#17. Memiliki kemampuan analisis yang baik
Analisis yang dimaksud adalah membaca arah dari hasil laporan keuangan yang dikerjakan. Apabila arah menunjukan perusahaan Anda akan mendapat kerugian, maka Anda harus menyampaikan hal tersebut kepada atasan dan jangan lupa untuk memberikan pendapat mengenai solusinya.
Sebaliknya, jika arah menunjukan perusahaan akan mendapat keuntungan anda juga harus menyampaikanya kepada atasan di samping memberikan pendapat untuk kemajuan perusahaan.

#18. Mampu mempengaruhi atasan dan karyawan lain sekantor
Pada umumnya, seorang akuntan yang mampu mempengaruhi atasan dan karyawan lain di kantor cepat menduduki jabatan penting di perusahaan. Jadi, hal ini seyogianya harus Anda lakukan untuk memudahkan Anda menjual diri dalam merebut hati atasan.

Lantas, bagaimana cara mempengaruhi atasan dan karyawan lain sekantor?.
Cukup dengan menyumbangkan kepandaian Anda dalam membuat laporan keuangan, di samping menyumbangkan keahlian Anda dalam mengamati atau memprediksi arah kemajuan-kemunduran perusahaan.

#19. Pantas menjadi teladan yang baik bagi akuntan lain dan karyawan lain sekantor
Kata teladan di sini memiliki makna bisa memberi contoh yang baik, misalnya ketika mendapat tugas mengerjakan laporan keuangan selama satu minggu, maka Anda mampu menyelesaikan laporan keuangan tersebut selama lima hari atau maksimal enam hari; ketika mendapat tugas lembur untuk menyelesaikan laporan keuangan bulanan yang masih belum terselesaikan, maka Anda mau lembur, meskipun laporan keuangan yang dibebankan kepada Anda sebenarnya masih bisa diselesaikan di hari kerja.
Ketika mendapat tugas keluar kota beberapa hari atau mingguuntuk membuat laporan keuangan perusahaan cabang, maka Anda mau keluar kota, meskipun tugas tersebut sebenarnya masih bisa dilempar kepada akuntan yang lain. dan lain lain.

#20. Memiliki visis dan misi yang jelas dalam menjalankan pekerjaan
Untuk bisa merebut hati atasan, anda harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan pekerjaan. Hal ini karena visi dan misi yang jelas dapat membuat Anda bisa mengerjakan laporan keuangan tepat waktu dan hasilnya memuaskan.

Jangan sampaiAnda bertindak sebaliknya, karena dapat membuat pekerjan Anda terganggu. Ini seperti ketika Anda mengerjakan laporan keuangan. Maka, jika anda tidak memiliki visi dan misi yang jelas dalam mengerjakan laporan keuangan, pastilah pencatatan hanya sampai pada transaksi; atau bisa jadi pencatatan hanya sampai jurnal umum. Laporan keuangan ini sangat penting, maka tidak mustahil Anda diberi sanksi semisal potong gaji, atau yang lebih parah lagi Anda diberhentikan dari perusahaan.

#21. Jeli dalam melihat segala bentuk transaksi perusahaan
Sebagai akuntan, Anda harus jeli dalam melihat segala bentuk transaksi perusahaan. Hal ini dmaksudkan agar Anda dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dalam pencatatan transaksi perusahaan. Dan, lebih dari itu, hal ini juga sangat dibutuhkan demi untuk bisa membuat laporan perusahaan yang memuaskan.
Jika Anda seorang marketing, dari no 22-28 adalah tips untuk para marketing agar bisa merebut hati atasan.

#22. Mampu melihat peluang pasar
Untuk bisa menjual diri dalam merebut hati atasan, langkah pertama yang perlu Anda lakukan sebagai marketing adalah Anda harus mampu melihat peluang pasar. Caranya cukup dengan menjadi mata-mata pasar. Maksudnya, mata-mata yang bertugas menyelidiki kebutuhan pasar terkait produk yang akan dijual atau di pasarkan oleh perusahaan.

#23. Berani menjadi eksekutor lapangan
Artinya eksekutor yang bertugas menjalankan keputusan setelah mampu melihat peluang pasar. Dalam hal ini, mungkin Anda perlu mempertajam intuisi, Anda tahu bagaimana harus bekerja dengan baik atau bagaimana melakukan sebuah tindakan yang tentunya bisa membuat atasan bangga dengan hasil kerja Anda.

#24. Mengutamakan target dan deadline
Sebagai marketing, Anda juga harus mengutamakan target dan deadline. Karena hal inilah yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan Anda menjual diri dalam merebut hati atasan.
Terkait hal ini, ada baiknya Anda membuat time table, kemudian membuat daftar nama para konsumen Anda di dalamnya dengan catatan produk yang diinginkan. Setelah selesai, hubungi mereka setiap hari sepagi mungkin untuk janjian dan menjual /memasarkan produk.dengan begitu, target Anda bisa terpenuhi setiap bulanya. Dan, Anda pun tidak perlu bekerja melebihi deadline waktu yang ditentukan.

#25. Memiliki keahlian dalam menjalin hubungan
Hal yang terpenting dari pekerjaan Anda sebagai marketing adalah Anda harus memiliki keahlian dalam menjalin hubungan. Terkait hal ini, ada baiknya Anda belajar bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan konsumen Anda. Dalam hal ini, Anda boleh belajar melalui buku, seminar, atau bertanya langsung kepada senior Anda. Senior Anda pasti sengang jika Anda mau belajar kepadanya.

Perlu diingat baik-baik, bahwa keahlian dalam menjalin hubungan menentukan keberhasilan Anda dalam menggaet konsumen yang mau membeli produk Anda. Jadi, hal ini tidak boleh Anda abaikan.

#26. Mampu meningkatkan permintaan pasar terhadap produk
Ada dua cara yang bisa Anda lakukan, yaitu 
1. Memperlakukan konsumen sebagai raja serta 
2. Menciptakan marketing bayaran.

#27. Menelurkan inovasi-inovasi baru
Seiring berjalannya waktu, terkadang sistem bisnis yang Anda terapkan untuk mendongkrak permintaan pasar sudah tidak efektif lagi. Karena itu, Anda perlu menelurkan inovasi-inovasi baru yang sekiranya dimungkinkan dapat kembali mendongkrak permintaan pasar. Inovasi-inovasi baru ini nantinya dapat menunjang keberhasilan Anda menjual diri dalam merebut hati Atasan.

#28. Jadilah marketing yang loyal terhadap perusahan
Loyal memiliki arti bahwa Anda harus mau memberikan pengorbanan yang lebih kepada perusahaan, memberikan pendapat untuk kemajuan perusahaan, dan memberikan solusi jika perusahaan sedang mengalami masalah.