Sunday 11 October 2020

Tips Bicara Untuk Negosiasi dan Memperoleh Keinginan, Mengalah Untuk Menang

Negosiasi memang menjadi gampang-gampang sulit dilakukan, karena dalam negosiasi, antara Anda dengan lawan bicara pasti memiliki kepentingan tersendiri dan tujuan masing-masing.
Pastinya Anda juga memiliki tujuan pastinya mengarah kepada keuntungan, tidak mungkin seseorang melakukan negosiasi untuk mendapat kerugian, benar ?.

Kalau Anda sependapat, maka Anda harus membaca tulisan dari awal, sampai habis, agar paham bagaimana cara bernegosiasi. Tapi, tidak dipaksa juga, kalau mau baca silahkan, kalau tidak mau ya tinggal close, toh pilihan semua kembali kepada Anda.

Serius, intinya negosiasi itu pasti mengarah tujuan agar sama-sama merasa diuntungkan. Jadi, jika dalam bernegosiasi Anda bicara tidak memperlihatkan keuntungan lawan bicara, maka kemungkinan besar negosiasi Anda akan gagal.

Maka, agar berhasil, jelaskan keuntungan mereka dan keuntungan Anda, namun lebih baiknya lagi, cukup jelaskan keuntungan-keuntungan lawan bicara, bila lawan bicara masih tidak yakin, baru Anda jelaskan keuntungan Anda dapat setelah bekerja sama dengannya.

Masih dari buku yang sama sebagai sumbernya, yakni buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang.

Mengalah untuk Menang
Negosiasi memiliki makna sebagai suatu proses perundingan oleh beberapa orang untuk mencapai kesepakatan yang sesuai dengan tujuan dan saling diuntungkan.

Setiap orang melakukan negosiasi, dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan.
Seperti seorang emak-emak yang berbelanja di pasar, melakukan negosiasi dengan penjual sayur sebelum membeli, jika keduanya sudah menemukan kesepakatan, maka sayur jadi dibeli.

Kalau tidak sesuai kesepakatan, maka emak-emak itu sok-sok pergi dan dalam hatinya “semoga dipanggil lagi dan dikasih kurang,” namun sayangnya mang sayur tidak memanggil, karena dirinya merasa dirugikan.
Nah, ternyata negosiasi gagal antara mang sayur dengan emak-emak.

Bagaimana cara sebaiknya kita melakukan negosiasi?
Begini, jika kita meminta dan sangat bersikeras agar harga diturunkan, maka negosiasi ini tidak akan pernah berhasil.

Kita harus bisa berhasil membuat kesepakatan di titik tengah, agar kedua belah pihak mengalah dan berhasil melakukan transaksi dengan senang hati dan tidak merasa dirugikan.
Pembeli yang bisa bernegosiasi yakni bisa memainkan hal yang tidak penting baginya, namun sangat dibutuhkan oleh para penjual.

Seperti Anda membeli baju atau benda-benda lain, Anda bisa mempengaharui penjual dengan ucapan “Kalau saya dikasih diskon, saya akan beritahu teman-teman saya untuk berbelanja di sini karena di sini barang bagus dan berkualitas,”.

Nah, dengan begitu, dengan ucapan itu, secara tidak langsung penjual merasa diuntungkan karena Anda memberitahu teman-teman Anda yang lain untuk berbelanja kepadanya.

Anda senang membeli dengan harga relatif murah, penjual juga senang karena Anda bisa mengundang para pelanggan baru.
Seperti inilah negosiasi. Agar negosiasi berhasil, bukan hanya satu pihak mengalah, atau bukan hanya satu pihak yang diuntungkan, namun kedua pihak harus diuntungkan.

Teknik Tarik Ulur Negosiasi
Negosiasi merupakan sebuah permainan dalam hidup, permainan ini sering dilakukan saat ingin menyatukan perbedaan pendapat serta membuat semua bisa bersatu.
Negosiasi adalah adalah salah satu kesempatan untuk memperoleh keinginan dengan memperlihatkan kemampuan yang terbaik.

Selangkah Lebih Maju
Dalam bernegosiasi yang penting adalah terlihat tidak terlalu membutuhkan dan melebihi lawan bicara.
Memperlihatkan kita bisa menolak negosiasi jika tidak mendapatkan yang diinginkan biasanya juga bisa membantu. Serta perlihatkan Anda sedang membuat alternatif-alternatif lain, sehingga posisi Anda bisa berada di atas lawan bicara.

Mengulur Waktu
Teknik selanjutnya dengan tidak cepat memberikan jawaban, ulurlah waktu agar lawan bicara Anda bisa mengalah untuk mendapatkan jawaban dari Anda.
Misalnya dalam bernegosiasi sebuah barang, Anda bisa melempar harga tawaran Anda sekali, setelah itu bersikaplah diam seperti memikirkan sesuatu, tunggu hingga penjual menjelaskan kenapa harganya mahal atau yang berkaitan dengan barang yang ingin Anda beli.

Bila penjual telah menjawab, biasanya dia akan meminta dengan harga lebih tinggi dari nilai tawaran Anda, nah setelah ini terjadi Anda bisa kembali memberi tawaran lebih rendah dari tawaran penjual namun lebih tinggi dari nilai tawaran Anda pertama.
Namun, tidak selamanya teknik mengulur waktu bisa efektif, terkadang teknik ini juga bisa gagal, maka lihat kondisi dan situasi ya.

High & Low
Negosiasi adalah tawar-menawar secara terus-menerus sehingga mencapai angka kesepakatan dan angka tidak merugikan kedua belah pihak.

Jika Anda seorang penjual, maka tawar dengan harga agak lebih tinggi dahulu, sehingga penawaran menjadi turun, sebaliknya jika Anda seorang pembeli, tawar dengan harga terendah dahulu, sehingga harganya naik perlahan.

Bukan Seorang “Keyman”
Jelaskan bahwa Anda bukan seorang yang bisa mengambil keputusan atau ‘Keyman’ lalu ulur waktu. Sebutkan beberapa syarat atau beberapa keuntungan yang ia dapat bila membeli barang Anda.

Lawan bicara tidak mengetahui siapa pembuat keputusan itu karena Anda mengaku bukan ‘Keyman’ lalu karena merasa percuma melakukan negosiasi tapi Anda bukan seorang yang bisa memberi keputusan, lawan bicara Anda kemungkinan besar akan mengalah dan membeli barang Anda sesuai keinginan Anda.

Berpikir Positif
Tetap dalam pikiran positif, karena jika Anda berpikir positif dari semua hasil negosiasi, maka untuk kedepan Anda akan bisa lebih mahir dalam bernegosiasi.

Misalnya Anda berhasil membeli barang dengan harga tidak sesuai dengan keinginan Anda, namun Anda telah membeli dan merasa gagal negosiasi.
Maka, Anda tetap harus ambil sisi positifnya, karena bila Anda gagal dalam bernegosiasi dalam satu kesempatan, masih ada kesempatan lainnya.