Anda telah berusaha sebaik mungkin bercerita, entah karena suara Anda yang terlalu kecil, entah itu karena bahan yang Anda ceritakan tidak menarik, sehingga rasanya berbicarapun tidak ada gunanya.
Berusaha membuat lawan bicara tertawa, namun yang terjadi hanya krikk krikk.
Kami tahu, pasti tidak menyenangkan, berbicara dengan sungguh-sungguh dan berusaha buat lawan bicara tertawa, malah yang terjadi Anda yang ditertawakan, sabarr ini ujian.
Baik, biar jangan banyak bacot, kita mulai saja tips agar pendengar tidak bosan mendengar Anda berbicara. Tips ini masih tetap sama, dikutip dari buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang. Mengapa kami tetap konsisten mengutip dari buku ini? karena pembahasannya belum habis, selain itu kami belum punya cukup uang untuk membeli buku baru, hehe. Saya melucu, garing gak ?
Lanjut, seperti tertera pada buku, ada seorang guru yang tidak memperdulikan murid-murid di kelasnya, ia hanya masuk dan mengajar tanpa memperdulikan keberadaan para siswa yang berada dalam kelas.
Ia hanya masuk, memberikan pelajaran, tanpa berbicara sepatah kata, hanya membahas mengenai pelajaran, tanpa bertanya keadaan para muridnya. Akibat hal ini, para murid berkurang antusias dalam belajar, sehingga mereka menjadi tidak menyukai pelajaran yang diberikan guru bersangkutan.
Namun, tetap ada beberapa guru yang semangat ketika mengajar, ia memberikan suasana cerah pada kelas dengan candaan dan kepeduliannya pada kelas, sehingga kelas menjadi lebih hidup dan siswa menjadi lebih antusias dalam belajar.
Karena kelas tidak terlalu hidup, maka antusias belajar menjadi redup, sehingga ditakutkan siswa bersangkutan tidak akan menyukai pelajaran yang diajarkan guru tersebut sampai ia menyelesaikan pendidikan.
Meningkatkan Konsentrasi Pendengar
Bukan hanya satu atau segelintir orang yang mengalami keadaan seperti ini, selain mempersiapkan diri sebelum mengajar atau sebelum berbicara di depan umum, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi pendengar, bila disimpulkan menjadi tiga bagian penting, yakni :
Menggunakan Suara yang Tidak Menidurkan Pendengar
Suara yang bisa menidurkan pendengar adalah suara yang tidak berenergi, datar, dan monoton. Selain itu, suara tersebut juga tidak mengandung emosi sama sekali.
Siapa pun yang mendengar suara seperti ini kelopak matanya pasti akan turun hanya dalam sepuluh menit. Diperlukan kekuatan, ritme, dan intonasi suara yang tepat agar sorot mata para siswa selalu menyala.Memberikan dinamika suara pada saat bicara dan menekankan sesuatu agar meningkatkan ketertarikan pendengar.
Perubahan juga bisa diberikan dengan cepat atau lambatnya ucapan. Intonasi suara juga perlu disesuaikan dengan konten yang ingin disampaikan.
Gunakan intonasi berat dan muram saat mengatakan kesedihan, serta intonasi ceria dan ringan saat mengatakan kegembiraan.
Fokus pendengar akan langsung lebih tinggi, serta berikan ekspresi ketika Anda berbicara, sehingga para pendengar merasakan yang Anda ucapkan, bukan hanya mendengar namun tidak mengambil apapun dari yang terucap. Berlatihlah mengeluarkan suara dengan beragam emosi seperti sedih, senang. atau marah.
Menjaga Tenggorokan
Memang Anda atau siapapun tidak dituntut memiliki suara yang menonjol seperti penyiar. Mereka hanya perlu menghindari suara yang kasar.
Ada yang memiliki suara bagus, tetapi karena tidak dirawat dengan baik suaranya menjadi kurang bagus.
Banyak guru yang mengalami berbagai gangguan pita suara karena berbicara dalam waktu lama. Biasanya suara menjadi serak, bergetar, dan terputus-putus akibat pita suara, kelumpuhan pita suara, atau polip pita suara.
Lakukan enam hal berikut ini di waktu luang untuk memelihara tenggorokan.
1. Banyak minum air putih
Cairan menjaga membran mukosa pita suara tetap lembap. Jauhi rokok dan alkohol, serta sebisa mungkin hindari kafein
2. Kafein menyebabkan pita suara kering.
3. Lakukan pernapasan perut
Dapat mengurangi beban pada pita suara saat bersuara.
4. Banyak tertawa
Tertawa merilekskan pita suara.
5. Jangan berdeham Berdeham dapat melukai pita suara.
Hindari lingkungan yang kering dan berdebu Lingkungan ini berpengaruh buruk bagi pita suara.
Dengarkan dengan Saksama
Cobalah lebih mendengarkan lawan bicara Anda ketika ia menuturkan pendapatnya, jangan memotong yang ia bicarakan.
Sebab, jika Anda memotong atau tidak fokus ketika ia berbicara, ia juga bisa berbuat sedemikian kepada Anda.
Dengan memperlihatkan kepedulian serta antusias Anda mendengar ucapannya, ini juga sebuah trik agar yang Anda sampaikan bisa didengar dengan baik.
Mendengarkan segala yang diutarakan dengan baik, maka lambat laun hubungan antara Anda dan lawan bicara bisa menjadi lebih baik. Sehingga ia bisa mengucapkan semua yang ia pendam, bahkan sampai rahasiannya sekalipun, karena ia percaya Anda mendengarkannya dengan penuh perhatian.