Saturday, 10 October 2020

7 Kesalahan Public Speaker yang Bisa Merusak Reputasi Ini Harus Dihindari

Public speaker juga manusia. Meski telah terbiasa berbicara di depan banyak orang, adakalanya ia membuat kesalahan. Namun akan lebih baik lagi jika seorang public speaker bisa meminimalisasi kesalahan-kesalahan dalam berbicara yang mungkin bisa merusak reputasi.

Dalam ranah bisnis, seorang public speaker memiliki peranan yang cukup vital dan cukup diperhitungkan. Selain berperan sebagai komunikator dalam lingkup intern perusahaan, ia juga berperan untuk membangun relasi dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Pentingnya peranan public speaker ini secara tidak langsung juga menuntut performa yang sempurna dalam setiap kesempatan yang ada.

Saat berbicara, nada suara, tinggi-rendahnya suara, dan volume suara memiliki peranan yang penting. Tanpa disadari, ketiga hal itu tut berperan dalam pembentukan persepsi orang lain terhadap diri kita. 

Tergagap atau Sering Mengulangi Kata-kata
Salah satu kesalahan mendasar yang paling sering dilakukan seorang public speaker ialah melakukan pengulangan kata. Pengulangan kata yang terlalu sering dilakukan akan membuat audiens lebih mudah bosan terhadap topik yang dibicarakan.

Suasana presentasi juga menjadi tidak efektif. Biasanya, pengulangan kata yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya penguasaan materi. Hal ini biasanya terjadi ketika kita sudah kehabisan kata-kata sementara waktu yang tersedia masih banyak.

Tergagap juga merupakan kesalahan pembicaraan yang biasa dilakukan oleh seorang pembicara. Tergagap biasanya dialami apabila seorang pembicara belum memiliki jam terbang tinggi dalam melakukan presentasi di depan banyak orang. Gagap dapat dihilangkan jika Anda membiasakan diri berbicara di depan kaca sebagai langkah awal.

Terlalu Cepat Berbicara
Berbicara terlalu cepat dan singkat merupakan efek dari kegugupan. Kegugupan inilah yang menyebabkan seseorang ingin segera menyelesaikan pembicaraanya dengan cara berbicara cepat. Dengan berbicara terlalu cepat, seorang public speaker akan membuat audiens sulit untuk menangkap pesan yang diutarakan.

Ingatlah bahwa dalam sebuah presentasi, kejelasan suara yang dibawakan adalah hal yang mutlak. Untuk mengatasi hal seperti ini tariklah nafas panjang sebelum Anda melakukan presentasi. Berdirilah dengan tegap dan busungkan dada Anda lalu hembuskan nafas secara perlahan. Dengan cara ini, Anda akan lebih rileks dalam memulai sebuah presentasi dan tidak terkendala dengan pembicaraan yang terlalu cepat.

Berbicara Terlalu Pelan
Selain harus memperhatikan kecepatan suara, Anda juga harus memperhatikan volume suara saat berbicara. Volume suara yang terlalu kecil juga akan membuat audiens tidak akan fokus terhadap anda. Meskipun begitu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa manusia dibekali kemampuan pita suara yang berbeda-beda.

Ada yang bisa berbicara dengan keras hanya dengan menggunakan sedikit tenaga, namun ada juga yang harus mengeluarkan tenaga cukup besar untuk berbicara dengan lantang. Oleh karena itu, Sesuaikan jenis pita suara Anda dengan volume suara.

Pembawaan pita suara yang berbeda-beda tidaklah menjadi masalah karena berbicara dengan lantang bisa dilatih. Bagi orang-orang yang memiliki volume suara kecil dianjurkan untuk lebih sering melakukan pernapasan menggunakan otot perut. Para penyanyi rata-rata menggunakan teknik seperti ini supaya suara mereka terdengar lebih menggema di dalam ruangan.

Suara yang Serak
Pernahkah anda melihat seorang public speaker profesional yang berbicara dengan suara serak? Hampir tidak ada. Suara serak memang bisa menjadi karunia untuk bidang tarik suara tapi tidak untuk public speaking. Biasanya orang yang memiliki tipikal suara serak memiliki kebulatan suara yang kurang bagus. Hal ini yang membuat intonasi suara mereka menjadi tidak bagus. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa melakukannya dengan cara bernafas secara teratur sebelum berbicara.

Volume Suara mendadak merendah di setiap akhir frase
Pernahkah anda mendengar orang yang berbicara dengan suara rendah di setiap akhir frase kalimat? Hal ini akan sangat mengganggu karena audiens akan kehilangan fokus terhadap apa yang anda bicarakan.

Audiens juga akan kesulitan dalam menangkap pesan secara lengkap karena di setiap akhir kalimat suara Anda tiba-tiba menjadi pelan dan tak terdengar. Lakukanlah latihan untuk tetap menjaga konsistensi volume suara selama pembicaraan atau presentasi berlangsung.

Memperlakukan Kalimat Pernyataan Layaknya Pertanyaan
Pernyataan dan pertanyaan tentu merupakan dua hal yang bertolak belakang. Pernahkah Anda menemukan orang yang mengutarakan pernyataan, namun nada bicaranya seperti orang bertanya? Hal ini sebenarnya disebabkan karena penggunaan nada suara yang tidak tepat ketika mengucapkan sebuah kalimat. Akibatnya, kesalah pahaman bisa terjadi jika kita tidak menyadari hal ini.

Hampir sama dengan poin ke-5, untuk melatih hal ini sebenarnya hanya dibutuhkan konsistensi untuk melatih nada suara. Kita tidak boleh mempermainkan nada suara ketika berbicara di depan publik. Pesan yang Anda sampaikan bisa menjadi ambigu sehingga membuat orang lain salah paham.

Berbicara dengan Suara Monoton
Apakah ada orang yang senang ketika mendengarkan pembicaraan yang membosankan? Poin terakhir ini biasanya lebih sulit untuk dilatih. Mengapa demikian? Rata-rata seorang public speaker sudah memiliki talenta bawaan sehingga hanya perlu sedikit diasah layaknya sebuah berlian.